Green School Festival 2019 merupakan perlombaan yang melibatkan warga masyarakat di Kota Malang khususnya di lingkungan pendidikan untuk bersama-sama berupaya meningkatkan penguatan pendidikan karakter dan perilaku ramah anak di lingkungan tripusat pendidikan (sekolah, keluarga, dan masyarakat) dalam semua aspek. Program Green School Festival 2019 merupakan rangkaian kegiatan workshop dan lomba yang menilai proses penataan lingkungan hijau sekolah dengan melibatkan berbagai stakeholder sekolah, untuk memetakan, merencanakan, mengimplementasikan, dan menilai kondisi, serta potensi lingkungan hijau yang ada dilingkungan sekolah melalui aktifitas pembelajaran sehari-hari dengan dilandasi 5 (lima) nilai Utama Karakter Prioritas Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Untuk menyambut GSF SMP KARTIKA IV 8 Malang hari ini membuat peta dari 9 issue yang ada. Setiap issue terdapat 3 siswa yang didampingi oleh 3 guru.
Pemetaan masalah dan potensi dilakukan sendiri oleh para siswa. Siswa diminta untuk berkeliling sekolah sambil memcatat masalah dan potensi yang telah ditemukan oleh setiap issue. Untuk tahun ini terdapat 9 issue yaitu Tata Kelola Lingkungan Sekolah, sampah dan polusi, energi, Air dan limbah cair, tanaman hijau, sekolah ramah anak, lingkungan sekolah sehat, inovasi teknologi, literasi dan publikasi media sosial. Isu Tata Kelola Lingkungan Sekolah merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dalam pengelolaan program dan penggunaan dana BOS melalui prioritas pada program kegiatan pengembangan lingkungan hijau. Sekolah menyusun dan mempublikasikan dokumen pendukung informasi transparansi anggaran secara lengkap. Isu sampah dan polusi berhubungan dengan sampah yang ada di sekolah. Perlu adanya pembiasaan memilah sampah organik dan organik pada siswa. Siswa juga menganalisis polusi yang ada di sekolah apalagi SMP Kartika IV 8 Malang terletak di tepi jalan nasional. Isu energi menekankan kebiasaan hidup hemat energi ke para siswa begitu juga dengan isu air dan limbah cair.
Isu tanaman hijau memiliki tujuan terciptanya lingkungan yang asri dengan udara yang sejuk, kondisi tanaman yang ada di sekolah harus diperhatikan. Menghirup udara yang sejuk dan segar merupakan suatu bentuk kenikmatan dan akan mendukung proses belajar mengajar. Lingkungan sekolah dengan tanaman hijau yang asri dan rindang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Kondisi tanaman hijau yang terawat akan menciptakan rasa nyaman dan lebih jauh akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Sekolah Ramah Anak didefi nisikan sebagai program untuk mewujudkankondisi aman, bersih, sehat, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup, yang mampu menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya, selama anak berada di satuan pendidikan, serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran dan pengawasan. Sekolah Ramah Anak bukanlah membangun sekolah baru, namun mengkondisikan sebuah sekolah menjadi nyaman bagi anak, serta memastikan sekolah memenuhi hak anak dan melindunginya, karena sekolah menjadi rumah kedua bagi anak, setelah rumahnya sendiri. Lingkungan sekolah yang sehat adalah menciptakan iklim, emosinal dan sosial disekolah yang
dirancang untuk menyediakan suatu kehidupan lingkungan yang sehat dan mendukung serta membantu perkembangan dalam proses belajar mengajar. Sehingga sinergitas masyarakat sekolah (Guru, Siswa, Orang tua, Masyarakat) menjadi sangat sentral dalam upaya pemeliharaan lingkungan sekolah sehat baik fisik maupun non fisik. Hal ini ditandai dengan situasi dan kondisi sekolah yang bersih, indah, tertib, dan menjunjung nilai-nilai kekeluargaan dalam rangka mencapai kesejahteraan lahir batin setiap warga sekolah. Dengan begitu, sekolah sehat memungkinkan setiap warganya dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat, berdaya guna dan berhasil guna untuk sekolah dan lingkungan luar sekolah. Untuk isu literasi dan publikasi media sosial lebih di tekankan mengenai informasi ke para siswa. Apalagi sekarang merupakan zaman milenia dimana media sosial sangat penting.