MEDIA SOSIAL KINI MENJADI SARANA UNTUK MEMPERKENALKAN KEINDAHAN NEGRI

Untuk memperkenalkan bagaimana cara menyampaikan informasi dengan menggunakan media sosial, Dinas Pendidikan Kota Malang mengadakan acara yang bekerjasama dengan Malang Times, yaitu acara Journalist Camp 2018. Acara ini diadakan pada tanggal 7 dan 8 September 2018 tepatnya hari Jum’at dan Sabtu, yang diselenggarakan di Dinas Pendidikan Kota Malang dan di Coban Rais, Batu. Acara ini dihadiri oleh satu guru pendamping dan satu perwakilan siswa dari masing-masing SMP.

Pada hari pertama, acara dibuka dengan sambutan oleh Ibu Zubaidah, selaku Kepala Dinas Pendidikan, beliau menyampaikan bahwa pendidikan itu selalu berubah, pendidikan juga harus memiliki perubahan, visi pendidikan yaitu menjadikan siswa siswi lulus dengan berintregritas dan mampu bersaing di era global. Lalu setelah acara pembukaan, acara langasung diisi dengan beberapa pemateri dari Kakak-kakak Malang Times. Pemateri pertama yaitu oleh Bapak Yahya, beliau menyampaikan bahwa generasi milenial adalah generasi melek informasi, informasi adalah sebuah data yang berupa keterangan berita/pemberitahuan. Media yang digunakan wartawan yaitu media masa. Pada zaman dahulu penulisan informasi ditulis dibatu, kemudian di daun lontar yang terjadi di Kerajaan Singosari, kemudian ditulis di kertas dan setelah berkembangnya zaman berubah menjadi media digital dan berubah ke media online.

Pada zaman dulu media masa berperan sebagai sarana mengorbankan semangat dalam melawan penjajah, sebagai sarana mengabarkan momen kemerdekaan Indonesia. Banyak pendiri Negara yang menjadi wartawan salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara dan Moh. Hatta. Ada juga yang menjadi penulis berita seperti Tan Malaka, beliau menulis tentang penderitaan kuli di perkebunan teh, Hamka  adalah seorang penulis majalah, Tirto Adhi Soerjo, Adam Malik, Harmoko, Akbar Faisal,Bambang Soesatyo dan Yenny Wahid.

Generasi milenial adalah generasi yang cerdas dalam menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif, generasi milenial juga harus mampu menyaring informasi yang ia dapatkan. Cara menyaring informasi tersebut dengan tidak mempercayai berita hoax/ berita bohong dan memperhatikan kalimat-kalimat yang digunakan oleh penyebar.

Pemateri kedua yang disampaikan oleh Kak Nia, beliau adalah editor berita dari Malang Times. Beliau memberikan bagaimana cara untuk membuat berita bagi genre SMP. Berita adalah laporan peristiwa (fakta) atau pendapat (opini) yang actual (terkini), menarik dan penting. Ada juga yang mengartikan berita sebagai informasi baru yang disajikan dalam pembacaan/ penulisan yang jelas, aktual dan menarik. Dalam hal penyebaran informasi, dunia kita telah berubah, yang dulunya koran lalu berubah ke radio dan televisi, sekarang berubah ke media sosial.

Syarat menulis berita yaitu, berita harus berdasarkan kejadian atau peristiwa yang benar-benar nyata, terkini,artinya jarak penyiaran berita ndengan waktu kejadian tidak terlalu jauh, seimbang,berita tidak memihak kepada salah satu pihak, lengkap,berita harus memenuhi unsur-unsur berita, berita harus mampu menarik minat pembaca atau pendengar. Biasanya berkaitan dengan tokoh terkenal,berkaitan dengan kejadian penting,humor,aneh,luar biasa atau bersifat konflik,sistematis, berita seharusnya disusun secara sistematis,urutannya jelas sehingga pembaca tidak kebingungan dalam menangkap isi berita.

Pemateri ketiga yang disampaikan oleh Kak Aing, beliau adalah editor video vlog di Malang Times, beliau menyampaikan beberapa materi tentang beberapa cara membuat video vlog dengan baik dan benar. Tetapi hanya dijelaskan beberapa, karena akan langsung dipraktekkan pada hari kedua di Coban Rais.

Setelah beberapa materi dari perwakilan Malang Times, kami diberi materi yang terakhir oleh Bapak Letkol INF Bangkit Rahmat Tri Widodo, MSi (Han) . MA. Beliau adalah seorang tentara yang berpengalaman dalam membantu masyarakat Indonesia yang tertimpa bencana alam. Pada materi kali ini bertemakan wawasan kebangsaan demi menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, pertama-tama beliau memperkenalkan diri dan beberapa pengalaman beliau selama menjadi tentara.

Setelah penyampaian materi yang terakhir, kami dibagi kelompok yang masing-masing kelompok berisi 6 anggota dari masing-masing SMP, kami dibagi kelompok untuk acara keesokan harinya. Pada hari kedua kami ke Coban Rais, Batu. Kami berkumpul di Dinas Pendidikan pada pukul 06.00 WIB dan berangkat menggunakan bis sekolah pukul 07.00. Di dalam bis kami diberi snack untuk sarapan. Setelah sampai di Coban Rais, kita dibagi Pembina kelompok kita. Untuk SMP Kartika IV-8 adalah kelompok 2 dan pembinanya adalah Kak Pipit. Sebelum memasuki wisata Coban Rais, kami diberi air mineral dan kita tidak boleh jauh dari Pembina kita. Setelah itu kita jalan-jalan disekitar wisata, karena kita tidak boleh sampai keatas, kita hanya boleh di bagian bawah.

Setelah itu kita akan dipandu oleh Pembina kita masing-masing kelompok,tentang apa yang akan kita lakukan. Kita bisa membuat video vlog maupun membuat berita, dan kita juga akan dibantu bagaimana cara membuatnya. Setelah itu kita juga bisa bermain-main dan juga bisa mewawancarai para wisatawan yang ada di Coban Rais tersebut dengan bantuan dari kakak-kakak Pembina. Selain itu kita juga bisa berfoto-foto. Lalu hasil video vlog maupun hasil membuat berita diunggah ke situs web yaitu journalistcamp.malangtimes.com. Setelah itu kita makan siang dan istirahat, lalu diperjalanan menuju bis sekolah kita diberi roti dan air mineral dan ada juga yang membeli oleh-oleh, setelah itu kita kembali pulang

Penulis : Wichita Puspa Bening (Kelas 8 A)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *